Dahulu di jaman Rosulullah, ada
seorang lelaki yang memiliki penampilan sangat kumuh, dia terlihat menderita
dan miskin, maka Rosulullah bertanya pada orang itu, “Mengapa Engkau menjadi
seperti ini wahai Fulan?”
Kemudian orang itu menjawab, “Ini
adalah tanda bahwa doa saya dikabulkan oleh Allah.”
Lalu Rosulullah pun menjadi
penasaran dan bertanya pada orang itu, “Doa apakah yang Kau panjatkan?”
“Saya berdoa agar sekiranya saya sengsara di
dunia tidak apa-apa asalkan bisa masuk surga di akherat kelak.”, jawab orang
tadi.
Maka Rosulullah pun berkata
kepadanya, “Sungguh ada doa yang lebih baik dari doamu itu, yaitu doa agar Kau
mendapat kebahagiaan di dunia dan di akherat kelak.”
Sehingga Allah menurunkan surat Al
Baqoroh ayat 201 sebagai penuntun doa bagi ummat manusia agar memperoleh
kebahagiaan dunia dan akherat. Doa yang kemudian kita kenal dengan doa sapu
jagat, doa yang tidak asing di telinga ummat Islam, “Rabbana atina fiddunya
hasanah wa fil akhirati hasanah waqina ‘adzabannar” ("Ya Tuhan kami,
berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami
dari siksa neraka".)
Sungguh sebuah doa yang sangat
indah
Siapa orang yang tidak ingin
bahagia di dunia dan di akherat? Kebahagiaan di akherat sudahlah sangat jelas,
sebuah kenikmatan yang tiada pernah tergambar dalam benak manusia, yaitu surga!
Sedang kebahagiaan di dunia
adalah sesuatu yang barangkali bagi sebagian orang memiliki syarat-syarat
tertentu. Sebagai seorang muslim, ada satu hal yang harus kita upayakan, agar
kebahagiaan di dunia berbanding lurus dengan kebahagiaan di akherat.
Berikut ini adalah beberapa
indikator kebahagiaan dunia yang berbanding lurus dengan kebahagiaan di
akherat:
1. Punya
keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah, suami atau istri yang
sholeh/sholehah, anak-anak yang menjadi penyejuk mata dan batin.
2. Punya
teman yang sholeh.
3. Punya
amal baik dan istiqomah dalam kebaikan.
4. Punya
keinginan untuk senantiasa tholabul ilmi, terutama ilmu din.
5. Punya
harta yang halalan thayyiban, banyak, bermanfaat dan barokah.
6. Memiliki
kesabaran dalam beribadah dan menghadapi ujian hidup.
Sudahkah Anda memiliki
indikator-indikator tersebut? Jika belum, mari kita berusaha untuk meraihnya,
sehingga kita akan merasakan kebaikan di dunia dan akherat. Aamiin...
(Ied ide I did)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terimakasih atas apresiasinya, semoga menjadi bahan perbaikan ^^