Rabu, 05 Oktober 2011

Teladan Istri Sholehah

Asma binti Abu Bakar, dialah teladan dalam birrul walidain, teladan dalam ibadah, teladan dalam berbakti pada suami, teladan dalam perjuangan dan dakwah, teladan dalam bernegara, teladan dalam bekerja dan mencari nafkah. Asma binti Abu Bakar, Ayah dan saudarinya adalah orang yang paling dicintai Rasulullah shalallahu alaihi wassalam. Wajar bila Asma memiliki keutamaan karena lahir dan hidup dibawah bimbingan ayahnya Abu Bakar Ash-shiddiq manusia yang paling jujur diatas muka bumi ini.

Pernikahannya dengan Zubair bin Awwam radhiyallahu anhu tidaklah bermandikan harta , apalagi rumah mewah beserta segala isinya atau budak-budak yang siap melayani keperluannya, Zubair bukanlah seorang yang berpangkat dan berharta. Kehidupan mereka serba kekurangan. Satu-satunya harta milik Zubair adalah seekor kuda. Mungkin kita tak akan bisa membayangkan bagaimana tabah dan sabarnya Asma radhiyallahu anha dalam menghadapi kesulitan hidup.

Asmalah yang merawat kuda suaminya. Tangannya kasar karena harus menumbuk gandum, mengusung kurma yang telah dipotong Rasulullah kemudian mengangkutnya diatas kepalanya dengan berjalan kaki dengan jarak yang lumayan jauh. Bahkan dia masih membantu suaminya menyamak dan menjual hasilnya di pasar. Adakah Asma mengeluh atas itu semua? Itu bukanlah sifatnya. Itu semua tidaklah mengurangi rasa hormat dan baktinya pada suaminya tercinta. Ia senantiasa berusaha taat dan berusaha menjaga keridhaan suaminya.

Banyak diantara perempuan muslimah yang mengharapkan hidup mulia dan jauh dari kesulitan setelah menikah. Mereka bermimpi bahwa menikah akan mengatasi segala kesulitan hidup, mereka mengharap kemudahan akan datang dari suaminya. Mereka terjebak tipu daya syaitan, mengharapkan pangeran tampan menjemputnya dengan kendaraan mewah menuju rumah megah. Sungguh mereka telah salah memaknai sebuah keberkahan dalam pernikahan. Mereka... terlalu naif... mereka lupa, ridho Alloh adalah berkah yang sesungguhnya harus dikejar, yang akan menyelamatkan mereka dari panasnya api neraka yang bahan bakarnya batu dan manusia... naudzubillah tsumma naudzubillah... semoga kita tidak termasuk dalam golongan mereka...

Kisah Asma binti Abu Bakar bukanlah drama picisan yang dibuat-buat untuk membuat para pembaca terhibur tenggelam dalam alam khayalan dan mimpi. Kisahnya adalah kenyataan hidup yang dijalaninya dengan penuh keikhlasan dan keredhaan.

Asma adalah teladan yang luar biasa dalam menjaga kesetiaan. Dia menolak tawaran Rasulullah untuk ikut naik menunggang onta di belakangnya, padahal ketika itu dia membawa kurma yang cukup berat diatas kepalanya sambil menempuh perjalanan sejauh dua pertiga farsakh. Asma merasa malu dan menjauhinya. Karena dia tahu suaminya adalah seorang yang pencemburu.

Asma, engkau berharap keridhaan suamimu dengan demikian engkau berhak mendapatkan keredhaan Alloh penggenggam alam semesta. Dan, memang engkau telah mendapatkannya wahai Asma. Selamat untukmu !!! Bagaimana dengan kita???(Ied ide I did)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terimakasih atas apresiasinya, semoga menjadi bahan perbaikan ^^